BASIS ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI INOVASI DI BIDANG PERTANIAN
MENDENGAR SAYA LUPA ,MELIHAT SAYA INGAT,MENCOBA SAYA PAHAM MELAKSANAKAN SAYA MAHIR .

Senin, 09 Juli 2018

PEMANGKASAN TANAMAN JERUK



TEKNIS PEMANGKASAN TANAMAN JERUK SIAM.

Tanaman jeruk memerlukan pemangkasan untuk mendapatkan bentuk (penampilan) tanaman yang baik, atau memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang.

Seluruh tajuk akan secara merata menerima sinar matahari yang diperlukan untuk pembungaan dan kesehatan, yang selanjutnya berpengaruh pada produksi.

Ada 3 macam pemangkasan pada tanaman jeruk yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan pengaturan produksi.

PEMANGKASAN BENTUK
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mendapatkan bentuk tanaman seperti yang diinginkan (tajuk rendah dan melebar). Pemangkasan ini dilakukan sejak tanaman jeruk berumur 3-6 bulan atau tanaman sudah tumbuh subur dengan cabang yang banyak.

Pemangkasan bentuk dilakukan sebagai berikut :

1.Pada tahun pertama jarak tajuk pertama dengan permukaan tanah 50-80 cm. Tiap pohon disarankan memiliki 3-4 cabang utama yang baik.
2.Pada tahun kedua, dari cabang utama dipelihara 3-4 cabang. Pada saat pembentukan cabang utama hendaknya tidak dipelihara tanaman yang bercabang dua (cagak) atau cabang yang sama tinggi, agar batang tidak terbelah bila kena angin atau bila berbuah lebat.
3.Pada tahun ketiga, dari cabang kedua dipeliahara 4-6 cabang ynag baik. Sebelum tahun keempat bunga yang tumbuh sebaiknya dipetik atau dibuang.
4.Pada tahun keempat, dari cabang ketiga seluruh cabang yang sehat dipelihara sedang yang tidak baik dibuang. Pada saat ini tanaman sudah mulai berbuah, setiap ranting yang berbuah sebaiknya dilindungi daun paling sedikit lima helai.


PEMANGKASAN PEMELIHARAAN

Pemangkasan ini disebut juga pemangkasan biasa, dilakukan setiap tahun baik terhadap tanaman jeruk yang belum menghasilkan maupun yang sduah menghasilkan.

Pemangkasan dilaksanakan pada setiap permulaan musim hujan, bekas pemangkasan dilumuri dengan parafin agar tidak terkena infeksi bakteri.

Bagian-bagian tanaman yang haru dipangkas adalah :

1.Tunas yang tumbuh searah batang pokok.
2.Ranting yang tumbuh ke dalam.
3.Ranting yang bertumpang tindih.
4.Ranting yang mulai mengering dan sudah mati.
5.Ranting yang sudah tumbuh pada batang bawah.
6.Cabang yang tumbuh dekat dengan tanah.
7.Cabang yang menunduk ke bawah.
Apabila tanaman telah mencapai tinggi 3 meter – 5 meter, ujung tanaman selalu dipangkas supaya tingginya tetap.

Demikian juga kalau tajuk sudah saling bertemu, ujung cabang juga perlu dipangkas pada batas yang kulitnya berwarna hijau keabu-abuan agar tumbuh ranting yang sehat.


PEMANGKASAN PENGATURAN PRODUKSI

Apabila tanaman jeruk terlalu cepat tumbuh, tetapi kurang/tidak berbunga dapat diperbaiki dengan cara memangkas akar.

Pemangkasan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dibatasi hanya akar-akar yang kecil saja, pemangkasan akar yang besar dan dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tanaman kurang baik tumbuhnya atau bahkan mengakibatkan kematian.

Tanaman yang sangat rindang tumbuhnya biasanay produksinya kurang untuk itu selain pemangkasan akar perlu dilakukan pemangkasan terhadap batang, cabang dan daun.

Untuk memperoleh buah jeruk yang berukuran besar perlu dilakukan pemangkasan buah atau penjarangan buah, karena pohon yang berbuah terlalu lebat akan mengakibatkan ukuran buahnya kecil dan dapat merusak dahan.

Pada kegiatan pemangkasan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang baik. Dahan yang besar jangan sampai terbelah karena kan menjadi sarang penyakit. Pemangkasan dilakukan dengan alat yang tajam (sebaiknya gunting pangkas atau gergaji).

Luka bekas potongan gergaji sebaiknya dilicinkan dengan pisau tajam. Luka yang besar harus dilumuri dengan parafin, lilin, cat putih atau ter kayu. Selanjutnya dahan dan daun sisa pemangkasan sebaiknya dibakar agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit.

Sumber: Lolit Jeruk tlekung malang

Senin, 04 Juni 2018

MEMILIH BIBIT JERUK YANG BENAR

Bagaimana Memilih Bibit Jeruk yang Benar Kesalahan memilih bibit jeruk akan mengakibatkan pemeliharaan tanaman akan sulit dilakukan secara optimal karena pertumbuhan tananaman di lapangan menjadi sering lambat dan bahkan berhenti, dan selain itu menimbulkan kekecewaan pada petani karena pada saat pohon mulai berbuah hasilnya tidak seperti apa yang diharapkan. Bibit jeruk keprok SoE yang bermutu adalah bibit berlabel biru karena bibitnya telah dinyatakan bebas dari penyakit sistemik (CVPD dan lainnya) dan dijamin kebenarannya serta kemurniannya oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, jadi jika petani ingin menanam jeruk keprok SoE atau menyulam tanaman jeruk sakit yang sudah dibongkar, maka gunakan bibit berlabel biru. Terdapat dua cara memproduksi bibit jeruk berlabel biru, yaitu dalam polibag dan bedengan. Pembibitan jeruk di polibag dimulai dari pemindahan semaian batang bawah, okulasi, dan pemeliharaan hingga bibit okulasi siap siar seluruhnya dilakukan di polibag. Pembibitan di bedengan dimulai dari pemindahan semaian batang bawah, okulasi, dan pemeliharaan hingga bibit okulasi siap siar atau ditanam di lapang dilakukan di bedengan. Bibit jeruk yang berasal dari bedengan dan setelah dipindahkan ke polibag kemudian mengeluarkan tunas pucuk baru, biasanya sekitar 2 bulan kemudian, dan bibitnya bisa disebut bibit yang diproduksi di polibag. BPSB akan memeriksa secara periodik tahapan penting proses produksi bibit jeruk keprok SoE sebelum dinyatakan lulus dan diberi label biru. Cara Memilih Bibit Bermutu a. Bibit jeruk bermutu keragaannya tegak, batang bibit lurus tidak bengkok, daun hijau segar, dan tidak sedang berpupus. b. Bibit polibag siap ditanam setelah minimal mempunyai tinggi 50 cm dari pangkal batang c. Bibit bedengan yang ditransplanting di polibag siap ditanam setelah mempunyai tinggi minimal 70 cm dari pangkal batang dan pupus barunya telah tumbuh sempurna. d. Bibit telah dilabel biru Bibit jeruk dalam polibag mempunyai sistem perakaran utuh sedangkan bibit dari bedengan yang dipindahkan ke polibag sistem perakarannya tidak utuh lagi. Setelah ditanam di lapang, bibit dari polibag biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang diproduksi di bedengan sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur