BASIS ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI INOVASI DI BIDANG PERTANIAN
MENDENGAR SAYA LUPA ,MELIHAT SAYA INGAT,MENCOBA SAYA PAHAM MELAKSANAKAN SAYA MAHIR .

Senin, 06 Agustus 2018

Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot

Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot tidaklah susah, sama seperti kita memelihara tanaman lainnya. Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot tidak ubahnya seperti kita menanam bunga, dari memilih benih atau bibit bunga, kemudian menyiapkan media tanamnya yaitu wadah plastik (polybag) atau pot dan tanahnya yang dicampur pupuk organik atau pupuk kandang. serta menanam bibit bunga dan merawatnya hingga menghasilkan bunga yang diinginkan. Ikuti Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot yang saya lakukan yang sebelumnya belum pernah menanam cabai rawit tetapi sekarang cabai rawit itu telah berbuah sempurna. Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot yang saya terapkan berawal dari sebuah riset sederhana, di mana ketika kita hidup di perkotaan atau hidup di perumahan yang lahan nya sempit dan terbatas kita bisa melihat berbagai tumbuhan baik tanaman bunga atau tanaman buah jarang sekali diserang penyakit. Hal ini berbalik 180 derajat ketika saya pulang kampung di mana tanaman apa pun jenisnya pasti akan diserang penyakit, seperti pohon mangga yang tumbuh di samping rumahku di kampung batangnya tidak pernah normal karena diserang hama penggerek batang namanya, jadi batangnya atau dahannya selalu patah dan lama-lama pohonnya kan mati. Kemudian saya memilih tanaman cabai rawit karena buah yang satu ini tidak akan terlepas dari kehidupan manusia, dan harganya kadang-kadang menjadi isue yang hot sesuai dengan rasanya, intinya tumbuhan ini vital bagi kehidupan saya dan para pencinta gorengan. Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot saya lakukan dalam beberapa tahapan : 1. Saya membaca beberapa referensi dari internet dan juga melihat video berbagai teknik atau Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot di youtube. 2. Membeli benih ditoko pertanian, jika kita awam jangan sungkan-sungkan bertanya atau berkonsultasi dengan pemilik kios penjual alat , obat dan benih-benih pertanian, cari benih yang unggul. 3. Sambil membeli benih kita juga bisa membeli alat-alat yang kita butuhkan seperti plastik polybag untuk penyemaian benih dan penanaman cabai rawit, pupuk anorganik, alat penyemprot hama dan juga obatnya. 4. Menyemai benih cabai rawit dengan menggunakan polybag yang kecil. 5. Sambil menunggu bibit cabai rawit berumur sekitar 3 – 6 minggu kita menyiapkan tempat penanaman dalam polybag besar. 6. Setelah bibit cabai rawit siap tanam, maka kita pasang sanitasi atau cara pengairan menggunakan pipa dan selang yang terhubung dengan bak penampungan air. 7. Masa perawatan adalah masa yang sangat menyenangkan dan membosankan, karena kita harus rajin menyirami dan juga memberantas hama yang menyerang. 8. Perawatan Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot dengan proses yang baik akan menghasilkan panen yang maksimal. Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot Cara Budidaya Cabai Rawit dalam Polybag atau Pot bisa anda coba, jika anda mau berhenti membeli cabai yang harganya kadang menguras kantong.

Senin, 09 Juli 2018

BUDIDAYA JERUK


Jeruk Minim Biji Asli Indonesia
Badan Puslitbang Hortikultura Pertanian memperkenalkan 2 varian jeruk yang diharapkan mampu menyaingi hadirnya jeruk-jeruk impor yang membanjiri Indonesia.
Tingginya jumlah import produk hortikultura, salah satunya buah jeruk, yang pada data Badan Karantina tercatat sebesar 171.858,9 ton membuat Badan Puslitbang Hortikultura Pertanian terus berupaya mencari terobosan baru dan meningkatkan daya saing agar tetap bisa bertahan di negeri sendiri.
Bertempat di Jakarta Convention Center, Kepala Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika, Puslitbang Hortikultura, Dr. Ir. Hardiyanto, M.Sc, memperkenalkan kedua varietas baru tersebut. Kedua varietas tersebut adalah jeruk keprok soe seedless dan jeruk pamelo nambangan seedless. Varietas jeruk dengan jumlah biji yang minim.
“Jeruk keprok soe seedless ini berasal dari Kabupaten Timor Tengah, NTT. Warna kulitnya oranye kemerahan. Rasanya manis, sedikit asam, dengan tingkat kemanisan 9-12 brix. Bijinya kurang dari lima. Produktivitasnya 20-40 kg/pohon/tahun. Area pengembangannya dataran tinggi 800-1200 mdpl, beriklim kering,” terangnya.
Selain jeruk keprok soe seedless, pria lulusan Universitas Brawijaya Malang dan University of the Philippina ini juga menjelaskan spesifikasi jeruk pamelo nambangan seedless. Jeruk asal Kabupaten Magetan Jawa Timur yang dibalut dengan warna kulit hijau kekuningan ini memiliki rasa manis tanpa getir, dengan tingkat kemanisan 12 brix. Daging buahnya yang merah memiliki biji tidak lebih dari lima.
Mengenai area pengembangannya, Hardiyanto menjelaskan buah ini mampu berkembang di dataran rendah 0-300 mdpl, beriklim kering. Tingkat produktivitasnya mencapai 150-200 kg/pohon/tahun.

PEMANGKASAN TANAMAN JERUK



TEKNIS PEMANGKASAN TANAMAN JERUK SIAM.

Tanaman jeruk memerlukan pemangkasan untuk mendapatkan bentuk (penampilan) tanaman yang baik, atau memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang.

Seluruh tajuk akan secara merata menerima sinar matahari yang diperlukan untuk pembungaan dan kesehatan, yang selanjutnya berpengaruh pada produksi.

Ada 3 macam pemangkasan pada tanaman jeruk yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan pengaturan produksi.

PEMANGKASAN BENTUK
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mendapatkan bentuk tanaman seperti yang diinginkan (tajuk rendah dan melebar). Pemangkasan ini dilakukan sejak tanaman jeruk berumur 3-6 bulan atau tanaman sudah tumbuh subur dengan cabang yang banyak.

Pemangkasan bentuk dilakukan sebagai berikut :

1.Pada tahun pertama jarak tajuk pertama dengan permukaan tanah 50-80 cm. Tiap pohon disarankan memiliki 3-4 cabang utama yang baik.
2.Pada tahun kedua, dari cabang utama dipelihara 3-4 cabang. Pada saat pembentukan cabang utama hendaknya tidak dipelihara tanaman yang bercabang dua (cagak) atau cabang yang sama tinggi, agar batang tidak terbelah bila kena angin atau bila berbuah lebat.
3.Pada tahun ketiga, dari cabang kedua dipeliahara 4-6 cabang ynag baik. Sebelum tahun keempat bunga yang tumbuh sebaiknya dipetik atau dibuang.
4.Pada tahun keempat, dari cabang ketiga seluruh cabang yang sehat dipelihara sedang yang tidak baik dibuang. Pada saat ini tanaman sudah mulai berbuah, setiap ranting yang berbuah sebaiknya dilindungi daun paling sedikit lima helai.


PEMANGKASAN PEMELIHARAAN

Pemangkasan ini disebut juga pemangkasan biasa, dilakukan setiap tahun baik terhadap tanaman jeruk yang belum menghasilkan maupun yang sduah menghasilkan.

Pemangkasan dilaksanakan pada setiap permulaan musim hujan, bekas pemangkasan dilumuri dengan parafin agar tidak terkena infeksi bakteri.

Bagian-bagian tanaman yang haru dipangkas adalah :

1.Tunas yang tumbuh searah batang pokok.
2.Ranting yang tumbuh ke dalam.
3.Ranting yang bertumpang tindih.
4.Ranting yang mulai mengering dan sudah mati.
5.Ranting yang sudah tumbuh pada batang bawah.
6.Cabang yang tumbuh dekat dengan tanah.
7.Cabang yang menunduk ke bawah.
Apabila tanaman telah mencapai tinggi 3 meter – 5 meter, ujung tanaman selalu dipangkas supaya tingginya tetap.

Demikian juga kalau tajuk sudah saling bertemu, ujung cabang juga perlu dipangkas pada batas yang kulitnya berwarna hijau keabu-abuan agar tumbuh ranting yang sehat.


PEMANGKASAN PENGATURAN PRODUKSI

Apabila tanaman jeruk terlalu cepat tumbuh, tetapi kurang/tidak berbunga dapat diperbaiki dengan cara memangkas akar.

Pemangkasan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dibatasi hanya akar-akar yang kecil saja, pemangkasan akar yang besar dan dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tanaman kurang baik tumbuhnya atau bahkan mengakibatkan kematian.

Tanaman yang sangat rindang tumbuhnya biasanay produksinya kurang untuk itu selain pemangkasan akar perlu dilakukan pemangkasan terhadap batang, cabang dan daun.

Untuk memperoleh buah jeruk yang berukuran besar perlu dilakukan pemangkasan buah atau penjarangan buah, karena pohon yang berbuah terlalu lebat akan mengakibatkan ukuran buahnya kecil dan dapat merusak dahan.

Pada kegiatan pemangkasan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang baik. Dahan yang besar jangan sampai terbelah karena kan menjadi sarang penyakit. Pemangkasan dilakukan dengan alat yang tajam (sebaiknya gunting pangkas atau gergaji).

Luka bekas potongan gergaji sebaiknya dilicinkan dengan pisau tajam. Luka yang besar harus dilumuri dengan parafin, lilin, cat putih atau ter kayu. Selanjutnya dahan dan daun sisa pemangkasan sebaiknya dibakar agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit.

Sumber: Lolit Jeruk tlekung malang

Senin, 04 Juni 2018

MEMILIH BIBIT JERUK YANG BENAR

Bagaimana Memilih Bibit Jeruk yang Benar Kesalahan memilih bibit jeruk akan mengakibatkan pemeliharaan tanaman akan sulit dilakukan secara optimal karena pertumbuhan tananaman di lapangan menjadi sering lambat dan bahkan berhenti, dan selain itu menimbulkan kekecewaan pada petani karena pada saat pohon mulai berbuah hasilnya tidak seperti apa yang diharapkan. Bibit jeruk keprok SoE yang bermutu adalah bibit berlabel biru karena bibitnya telah dinyatakan bebas dari penyakit sistemik (CVPD dan lainnya) dan dijamin kebenarannya serta kemurniannya oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, jadi jika petani ingin menanam jeruk keprok SoE atau menyulam tanaman jeruk sakit yang sudah dibongkar, maka gunakan bibit berlabel biru. Terdapat dua cara memproduksi bibit jeruk berlabel biru, yaitu dalam polibag dan bedengan. Pembibitan jeruk di polibag dimulai dari pemindahan semaian batang bawah, okulasi, dan pemeliharaan hingga bibit okulasi siap siar seluruhnya dilakukan di polibag. Pembibitan di bedengan dimulai dari pemindahan semaian batang bawah, okulasi, dan pemeliharaan hingga bibit okulasi siap siar atau ditanam di lapang dilakukan di bedengan. Bibit jeruk yang berasal dari bedengan dan setelah dipindahkan ke polibag kemudian mengeluarkan tunas pucuk baru, biasanya sekitar 2 bulan kemudian, dan bibitnya bisa disebut bibit yang diproduksi di polibag. BPSB akan memeriksa secara periodik tahapan penting proses produksi bibit jeruk keprok SoE sebelum dinyatakan lulus dan diberi label biru. Cara Memilih Bibit Bermutu a. Bibit jeruk bermutu keragaannya tegak, batang bibit lurus tidak bengkok, daun hijau segar, dan tidak sedang berpupus. b. Bibit polibag siap ditanam setelah minimal mempunyai tinggi 50 cm dari pangkal batang c. Bibit bedengan yang ditransplanting di polibag siap ditanam setelah mempunyai tinggi minimal 70 cm dari pangkal batang dan pupus barunya telah tumbuh sempurna. d. Bibit telah dilabel biru Bibit jeruk dalam polibag mempunyai sistem perakaran utuh sedangkan bibit dari bedengan yang dipindahkan ke polibag sistem perakarannya tidak utuh lagi. Setelah ditanam di lapang, bibit dari polibag biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bibit yang diproduksi di bedengan sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur

Senin, 07 Mei 2018

BUDIDAYA JAGUNG MANIS

BUDIDAYA JAGUNG MANIS

Jagung manis (Zea mays saccharata) adalah tanaman yang rentan terhadap serangan hama dan penyakit dibanding jagung biasa. Namun dilihat dari nilai jualnya, jagung manis menawarkan harga yang lebih baik sehingga sangat digemari oleh masyarakat karena dapat dikonsumsi langsung seperti jagung rebus atau jagung bakar, dan pemasaran jagung manis terbuka sampai ke tingkat retail.
Budidaya jagung manis bisa dilakukan dalam kisaran iklim yang luas. Tanaman ini memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Di Indonesia jagung manis bisa dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 1.800 meter dpl bahkan dibelahan dunia lain bisa tumbuh pada 3.000 meter dpl. Suhu ideal untuk pertumbuhan jagung manis adalah 21-30 oC. Secara teori budidaya jagung manis bisa tumbuh di atas tanah dengan tingkat keasaman (pH) 5-6.
Budidaya jagung manis tidak akan maksimal apabila kebutuhan hara tidak tercukupi, tanaman ini memerlukan unsur nitrogen (N) dalam jumlah besar. Namun pemberian pupuk harus memperhatikan keseimbangan antara nitrogen, kalium (K) dan pospat (P).
Pengolahan lahan secara organik
Budidaya jagung manis bisa ditanam di lahan bekas sawah secara langsung atau bisa dibuat bedengan. Usahakan agar lahan tidak tergenang air. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 20-30 cm, jarak antar bedengan sebesar 30 cm. Dalam satu bedeng bisa ditanam dua larik tanaman.
Pemupukan
Pemupukan dasar untuk budidaya jagung manis organik sebaiknya campuran dari pupuk kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing dengan komposisi 1:1. Pupuk kotoran ayam memberikan kadar N yang banyak dan lebih cepat terurai, sedangkan pupuk kotoran sapi atau kambing lebih kaya akan K dan P. Kebutuhan pupuk dengan metode organik adalah sekitar 5 ton per hektar.
Penanaman dan perawatan
Penanaman jagung manis paling efektif dengan cara ditugal. Buatlah lubang sedalam 2-3 cm kemudian masukkan 2 butir benih jagung. Setelah itu tutup dengan tanah dan kompos, kemudian siram agar kelembaban tanah terjaga. Kebutuhan benih budidaya jagung manis adalah 8 kg per hektar. Jarak tanam pada budidaya jagung manis adalah 60-75 cm. Jarak tanam ini mengikuti jumlah populasi ideal tanaman. Budidaya jagung manis akan menuai hasil baik dengan menjaga populasi tanaman sebanyak 34.000 - 37.000 tanaman per hektar.
Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain penggerek, penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama pada tanman jagung manis:
• Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada vase vegetatif maupun generatif. Kerusakan tanaman terjadi karena larva menggerek bagian batang tanaman untuk mendapatkan makanan. Penggerek batang jagung bisa dikendalikan secara teknis dengan mengatur rotasi tanam seperti dengan kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan memotong bunga jantan dan menerapkan waktu tanam yang tepat. Pembasmian hayati dengan memanfaatkan musuh alami seperti Trichogramma spp. atau predator alami Euborellia annulata yang memangsa larva.
• Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Pada awalnya imago meninggalkan telur pada rambut-rambut jagung. Setelah larva tumbuh akan masuk kedalam tongkol. Hama ini mempunyai kebiasaan berpindah-pindah, sehingga kerusakan yang ditimbulkan pada tongkol jagung bisa lebih banyak dibanding jumlah larvanya. Pencegahan terhadap hama ini adalah dengan menerapkan pengolahan tanah yang baik. Pengolahan tanah yang baik akan mengurangi populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari hama ini adalah Trichogramma spp. yang merupakan parasit telur dan Eriborus argentiopilosa parasit pada larva muda.
• Kutu Daun (R. maidis), hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang berubah menjadi jelaga warna hitam. Noda-noda tersebut akan menghambat daun melakukan fotosintesis. Musuh alami hama ini adalah Lysiphlebus mirzai, Coccinella sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan hama ini dengan melakukan polikultur tanaman atau menumpang-sarikan jagung manis dengan tanaman lain.
• Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang berupa padang rumput atau pesawahan. Beberapa musuh alami belalang adalah Systoechus sp., burung dan laba-laba. Selain itu patogen seperti Metarhizium anisopliae merupakan musuh belalang. Metarhizium anisopliae merupakan bahan biopestisida yang sanggup mengendalikan 70-90% hama belalang.
• Tikus (Rattus argentiventer), hama ini biasanya menyerang tanaman jagung manis yang ditanam di lahan sawah. Tikus memakan tongkol muda yang sedang matang susu, umumnya tikus memakan tongkol dari ujung hingga pertengahan pangkal. Pengendalian hama tikus secara organik adalah dengan memburu dan membasmi tikus dari sarangnya.
Disamping hama, budidaya jagung manis tidak terlepas dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di daerah tropis:
• Bule (Peronosclespora Maydis), gejala penyakit bule adalah permukaan daun bergaris-garis putih sampai kuning diikuti dengan warna coklat. Kemudian kerusakan menyerang tongkol. Penyakit ini bisa dihindari dengan pemilihan varietas benih yang tahan P. Maydis, memusnahkan tanaman terinfeksi, penanaman sesuai musim, dan rotasi tanaman.
• Karat (Puccinia sorghi), gejalanya terdapat bercak-bercak bisul berwarna coklat sampai oranye pada permukaan daun bagian atas. Bisa dikendalikan dengan pemilihan varietas benih, menjaga sanitasi kebun dan aplikasi biopestisida apabila bisul muncul pada permukaan daun.
• Hawar daun (Helminthosporium turcicum), penyakit ini menyerang daun dengan gejala awal bercak-bercak kecil berbentuk oval yang berkembang menjadi hawar berwarna coklat keabu-abuan. Biasanya serangan ditemukan pada daun tua (bawah) kemudian menjalar ke daun muda (atas). Untuk mengendalikannya gunakan varietas yang tahan, pengolahan tanah yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam. Pada budidaya jagung manis non-organik bisa diaplikasikan fungisida.
Panen
Jagung manis dapat dipanen setelah berumur 65-75 hari. Dengan ciri klobot (bungkus janggel jagung) berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat. Pemetikan jagung manis sebaiknya dilakukan pada pagi hari, karena udara panas cendrung dapat mengurangi kadar gula pada biji jagung manis. Untuk mempertahankan kadar gula lebih lama, selepas panen dari kebun harus segera masuk ke ruang pendingin pada temperatur 1-5 oC.