BASIS ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI INOVASI DI BIDANG PERTANIAN
MENDENGAR SAYA LUPA ,MELIHAT SAYA INGAT,MENCOBA SAYA PAHAM MELAKSANAKAN SAYA MAHIR .

Senin, 09 Juli 2018

BUDIDAYA JERUK


Jeruk Minim Biji Asli Indonesia
Badan Puslitbang Hortikultura Pertanian memperkenalkan 2 varian jeruk yang diharapkan mampu menyaingi hadirnya jeruk-jeruk impor yang membanjiri Indonesia.
Tingginya jumlah import produk hortikultura, salah satunya buah jeruk, yang pada data Badan Karantina tercatat sebesar 171.858,9 ton membuat Badan Puslitbang Hortikultura Pertanian terus berupaya mencari terobosan baru dan meningkatkan daya saing agar tetap bisa bertahan di negeri sendiri.
Bertempat di Jakarta Convention Center, Kepala Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika, Puslitbang Hortikultura, Dr. Ir. Hardiyanto, M.Sc, memperkenalkan kedua varietas baru tersebut. Kedua varietas tersebut adalah jeruk keprok soe seedless dan jeruk pamelo nambangan seedless. Varietas jeruk dengan jumlah biji yang minim.
“Jeruk keprok soe seedless ini berasal dari Kabupaten Timor Tengah, NTT. Warna kulitnya oranye kemerahan. Rasanya manis, sedikit asam, dengan tingkat kemanisan 9-12 brix. Bijinya kurang dari lima. Produktivitasnya 20-40 kg/pohon/tahun. Area pengembangannya dataran tinggi 800-1200 mdpl, beriklim kering,” terangnya.
Selain jeruk keprok soe seedless, pria lulusan Universitas Brawijaya Malang dan University of the Philippina ini juga menjelaskan spesifikasi jeruk pamelo nambangan seedless. Jeruk asal Kabupaten Magetan Jawa Timur yang dibalut dengan warna kulit hijau kekuningan ini memiliki rasa manis tanpa getir, dengan tingkat kemanisan 12 brix. Daging buahnya yang merah memiliki biji tidak lebih dari lima.
Mengenai area pengembangannya, Hardiyanto menjelaskan buah ini mampu berkembang di dataran rendah 0-300 mdpl, beriklim kering. Tingkat produktivitasnya mencapai 150-200 kg/pohon/tahun.

PEMANGKASAN TANAMAN JERUK



TEKNIS PEMANGKASAN TANAMAN JERUK SIAM.

Tanaman jeruk memerlukan pemangkasan untuk mendapatkan bentuk (penampilan) tanaman yang baik, atau memperoleh percabangan yang ideal dan seimbang.

Seluruh tajuk akan secara merata menerima sinar matahari yang diperlukan untuk pembungaan dan kesehatan, yang selanjutnya berpengaruh pada produksi.

Ada 3 macam pemangkasan pada tanaman jeruk yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan dan pemangkasan pengaturan produksi.

PEMANGKASAN BENTUK
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mendapatkan bentuk tanaman seperti yang diinginkan (tajuk rendah dan melebar). Pemangkasan ini dilakukan sejak tanaman jeruk berumur 3-6 bulan atau tanaman sudah tumbuh subur dengan cabang yang banyak.

Pemangkasan bentuk dilakukan sebagai berikut :

1.Pada tahun pertama jarak tajuk pertama dengan permukaan tanah 50-80 cm. Tiap pohon disarankan memiliki 3-4 cabang utama yang baik.
2.Pada tahun kedua, dari cabang utama dipelihara 3-4 cabang. Pada saat pembentukan cabang utama hendaknya tidak dipelihara tanaman yang bercabang dua (cagak) atau cabang yang sama tinggi, agar batang tidak terbelah bila kena angin atau bila berbuah lebat.
3.Pada tahun ketiga, dari cabang kedua dipeliahara 4-6 cabang ynag baik. Sebelum tahun keempat bunga yang tumbuh sebaiknya dipetik atau dibuang.
4.Pada tahun keempat, dari cabang ketiga seluruh cabang yang sehat dipelihara sedang yang tidak baik dibuang. Pada saat ini tanaman sudah mulai berbuah, setiap ranting yang berbuah sebaiknya dilindungi daun paling sedikit lima helai.


PEMANGKASAN PEMELIHARAAN

Pemangkasan ini disebut juga pemangkasan biasa, dilakukan setiap tahun baik terhadap tanaman jeruk yang belum menghasilkan maupun yang sduah menghasilkan.

Pemangkasan dilaksanakan pada setiap permulaan musim hujan, bekas pemangkasan dilumuri dengan parafin agar tidak terkena infeksi bakteri.

Bagian-bagian tanaman yang haru dipangkas adalah :

1.Tunas yang tumbuh searah batang pokok.
2.Ranting yang tumbuh ke dalam.
3.Ranting yang bertumpang tindih.
4.Ranting yang mulai mengering dan sudah mati.
5.Ranting yang sudah tumbuh pada batang bawah.
6.Cabang yang tumbuh dekat dengan tanah.
7.Cabang yang menunduk ke bawah.
Apabila tanaman telah mencapai tinggi 3 meter – 5 meter, ujung tanaman selalu dipangkas supaya tingginya tetap.

Demikian juga kalau tajuk sudah saling bertemu, ujung cabang juga perlu dipangkas pada batas yang kulitnya berwarna hijau keabu-abuan agar tumbuh ranting yang sehat.


PEMANGKASAN PENGATURAN PRODUKSI

Apabila tanaman jeruk terlalu cepat tumbuh, tetapi kurang/tidak berbunga dapat diperbaiki dengan cara memangkas akar.

Pemangkasan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan dibatasi hanya akar-akar yang kecil saja, pemangkasan akar yang besar dan dalam jumlah banyak akan mengakibatkan tanaman kurang baik tumbuhnya atau bahkan mengakibatkan kematian.

Tanaman yang sangat rindang tumbuhnya biasanay produksinya kurang untuk itu selain pemangkasan akar perlu dilakukan pemangkasan terhadap batang, cabang dan daun.

Untuk memperoleh buah jeruk yang berukuran besar perlu dilakukan pemangkasan buah atau penjarangan buah, karena pohon yang berbuah terlalu lebat akan mengakibatkan ukuran buahnya kecil dan dapat merusak dahan.

Pada kegiatan pemangkasan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memperoleh hasil yang baik. Dahan yang besar jangan sampai terbelah karena kan menjadi sarang penyakit. Pemangkasan dilakukan dengan alat yang tajam (sebaiknya gunting pangkas atau gergaji).

Luka bekas potongan gergaji sebaiknya dilicinkan dengan pisau tajam. Luka yang besar harus dilumuri dengan parafin, lilin, cat putih atau ter kayu. Selanjutnya dahan dan daun sisa pemangkasan sebaiknya dibakar agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit.

Sumber: Lolit Jeruk tlekung malang